PERTANYAAN SEPUTAR ALKALI

PERTANYAAN SEPUTAR ALKALI

-      Tunjukkan reaksi kereaktifan logam alkali!
Jawab:
Unsur-unsur logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif. Kereaktifan tersebut berkaitan dengan elektronvalensinya. Logam alkali mempunyai 1 elektron pada kulit terluarnya, untuk mencapai kestabilan maka logam golongan ini lebih cenderung untuk melepas 1 elektron tersebut sehingga logam ini mempunyai bilangan oksidasi +1. Kereaktifan logam alkali bertambah besar sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur halogen, dan hidrogen.
Reaksi-reaksi :
1. Reaksi dengan air :
Logam alkali bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan logam hidroksida. Litium (Li) sedikit bereaksi dan sangat lambat, sodium (Na) jauh lebih cepat, kalium (K) terbakar, sedangkan rubidium (Rb) dan cesium (Cs) menimbulkan ledakan. Reaksi antara logam dan air adalah sebagai berikut:
2M (s) + 2H2O (l) à 2MOH (aq) + H2 (g)
Logam akan berikatan dengan OH-. Semakin kuat sifat logamnya maka semakin kuat sifat basanya. Dari Li ke Cs pelepasan OH- akan semakin mudah (berhubungan dengan energi ionisasi) sehingga konsentrasi OH- yang terbentuk akan semakin tinggi. Maka Cs yang paling membentuk basa kuat.
2. Reaksi dengan Oksigen :
Logam alkali juga bereaksi dengan oksigen membentuk oksida ( bilangan oksigen = -2), peroksida (bilangan oksigen = -1), atau superoksida (bilangan oksida =-1/2). Dari Li sampai Cs, kecenderungan logam alkali untuk menghasilkan senyawa peroksida atau superoksida semakin besar karena sifat logamnya semakin reaktif. Untuk menghasilkan oksida logam alkali, jumlah oksigen harus dibatasi dan digunakan suhu yang rendah (di bawah 180oC).
4L (s) + O2 (g) à 2L2O 
Untuk menghasilkan peroksida, selain jumlah oksigen yang dibatasi juga harus disertai pemanasan. Jika oksigennya berlebih maka akan terbentuk superoksida.
2L (s) + O2 (g) à L2O2 (s)
L (s) + O2 (g) à LO2 (s)
3. Reaksi dengan unsur-unsur Halogen :
Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi. Reaksi ini menghasilkan garam halida
2L(s) + X2 à 2LX (s)
4. Reaksi dengan Hidrogen :
Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa hidrida adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidasi negatif. 2L(s) + H2 (g) à 2LH(s)

-      Mengapa untuk mendapatkan logam alkali digunakan cara elektrolisis lelehan garamnya bukan larutan garamnya?
Jawab :
Logam-logam alkali sangat stabil terhadap pemanasan, sehingga logam-logam alkali tidak dapat diperoleh dari oksidanya melalui proses pemanasan. Logam alkali tidak dapat dihasilkan dengan mereduksi oksidanya, hal ini disebabkan logam-logam alkali merupakan pereduksi yang kuat. Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui proses elektrolisis. Garam-garam halida mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, oleh karena itu umumnya ditambahkan garam halida yang lain untuk menurunkan titik lebur garam halidanya.

Elektrolisis larutan dalam air tidak memperoleh logam  kecuali menggunakan katoda merkuri yang menghasilkan amalgama. Namun sukar memperoleh logam murni dari amalgama. Oleh karena itu dikembangkan altenatifnya, yaitu elektrolisis lelehan/leburan.

Comments

Popular posts from this blog

Unsur Intrinsik Legenda ‘Keong Emas’

REINFORCEMENT DAN PUNISHMENT

Post Anestesi Score