SEKILAS TENTANG B2P2TOOT TAWANGMANGU
SEKILAS TENTANG B2P2TOOT
TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH
A. PROFIL
DAN SEJARAH B2P2TOOT
Berdirinya
B2P2TOOT berawal dari R.M Santoso
Soerjokoesoemo yang merintis Kebun Koleksi Tanaman Obat sejak awal kemerdekaan.
Kebun Koleksi yang beliau rintis menggambarkan semangat anak bangsa yang
mencintai budaya pengobatan yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.
R.M Santoso Soerjokoesoemo mewariskan semangat dan kebun yang ia rintis kepada
negara. Kebun Koleksi Tanaman Obat rintisan R.M Santoso Soerjokoesoemo mulai
April 1948 secara resmi dikelola pemerintah di bawah Lembaga Eijkman dengan
nama ‘Hortus Medicus Tawangmangu’.
Berikut
ini adalah foto-foto Hortus Medicus, Kebun Koleksi Tanaman Obat rintisan R.M
Santoso Soerjokoesoemo pada masa lalu:
Kebun
Koleksi Tanaman Obat rintisan R.M Santoso Soerjokoesoemo bertransformasi
menjadi Balai Penelitian Tanaman Obat (BPTO) sebagai Unit Pelaksana Teknis di
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan karena
terbitnya Kepmenkes No.149 tahun 1978. Perubahan pertama ini, menempatkan BPTO
sebagai lembaga IPTEK yang memberikan semangat dan nuansa baru dalam
pengelolaan tanaman obat dan potensi tanaman obat sebagai bahan jamu yang
berfungsi sebagai pencegahan, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan rakyat.
Kemudian
pada tahun 2006, BPTO bertransformasi menjadi Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) dengan adanya
Permenkes No.491 tahun 2006 tanggal 17 Juli 2006. Adanya transformasi kedua
ini, B2P2TOOT memiliki tanggung jawab sebagai lembaga IPTEK untuk upaya
pelestarian, pembudidayaan, dan pengembangan tanaman obat dan obat tradisional
dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Munculnya
era persaingan, globalisasi, dan keterbukaan, sangat mendorong masyarakat dan
negara untuk mengeksplorasi, memanfaatkan, dan mengembangkan budaya kesehatan
dan sumber daya lokal yang dimiliki untuk pembangunan kesehatan. Hal inilah
yang memacu B2P2TOOT untuk bertransformasi yang ketiga kalinya dengan Permenkes
No.003 tahun 2010 tanggal 4 Januari 2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam
Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. Dengan adanya Permenkes tersebut, maka
B2P2TOOT sejak tahun 2010 memprioritaskan pada Saintifikasi Jamu dari hulu ke
hilir yang dimulai dari penelitian etnofarmakologi tumbuhan obat dan jamu,
pelestarian, budidaya, pascapanen, penelitian praklinik, penelitian klinik,
teknologi, manajemen bahan jamu, pelatihan & pelayanan IPTEK, serta
diseminasi sampai dengan peningkatan kemandirian masyarakat.
B.
FASILITAS
B2P2TOOT
sebagai lembaga IPTEK yang berfokus pada penelitian dan pengembangan tanaman
obat dan obat tradisional tentunya didukung dengan adanya berbagai fasilitas
yang mendukung kegiatan yang dilakukan. Fasilitas-fasilitas yang ada di antaranya,
yaitu:
1.
Kebun
Tanaman Obat
B2P2TOOT memiliki kebun
tanaman obat di berbagai tempat yang tersebar di kabupaten Karanganyar dan di
luar kabupaten Karanganyar. Kebun tanaman obat tersebut yaitu:
-
Kebun
Tanaman Obat Tlogodlingo
Kebun Tanaman Obat Tlogodlingo
berlokasi di dusun Tlogodlingo, desa Gondosuli, kec. Tawangmangu, kab.
Karanganyar, Jawa Tengah. Kebun subtropik Tlogodlingo terletak di ketinggian
1.600-1.800 meter di atas permukaan laut dengan luas sekitar 12 Ha. Kebun
tanaman obat ini berfungsi sebagai lahan riset, pembibitan, produksi
tanaman obat, ruang destilasi minyak atsiri dan wisata ilmiah tanaman obat. Contoh
Koleksi dan Budidaya Tanaman Obat yag ada di kebun tanaman obat Tlogodlingo
misalnya: Adas (Foeniculum vulgare Mill), Timi (Thymus
vulgaris L.), Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni), Krangean
(Litsea cubeba), Kelembak (Rheum officinale L).
-
Kebun
Tanaman Obat Kalisoro
Berlokasi di Desa
Kalisoro, Kec. Tawangmangu, Karanganyar – Jawa Tengah. Berada pada ketinggian
1.200 mdpl dengan luas 3.644 m². Memiliki fungsi sebagai Kebun induk Tanaman Obat
(Plasma Nutfah), lahan percobaan, kebun koleksi, pembibitan, kebun produksi
tanaman obat dan lahan produksi pupuk organik. Contoh Koleksi dan Budidaya Tanaman
Obat: Daun ungu (Graphtophyllum pictum Griff.), Ekinase (Echinacea
purpurea), Jati belanda (Guazuma ulmifolia), Kumis kucing (Orthosipon
stamineus), Rumput bolong (Equisetum dibile), Jombang (Taraxacum
officinale).
-
Kebun
Tanaman Obat Toh Kuning, Karangpandan
Berlokasi di Desa
Toh Kuning, Kec Karangpandan, Karanganyar – Jawa Tengah. Berada pada ketinggian
400 - 600 mdpl dengan luas 7.972 m². Beiliki fungsi sebagai lahan percobaan,
tempat produksi dan pembibitan tanaman obat. Contoh Koleksi dan Budidaya Tanaman
Obat: Tempuyung (Sonchus arvensis L.), Kemuning (Murraya
paniculata L.), Sambang colok (Aerva sanguiolenta),
Artemisia (Artemesia annua L.), Pegagan (Centella asiatica Urb.),
Meniran (Phyllanthus niruri L), Saga (Abrus precatorius).
-
Kebun
Tanaman Obat Ngemplak, Karangpandan
Berlokasi di
Desa Ngemplak, Kec Karangpandan, Karanganyar – Jawa Tengah. Berada pada ketinggian
400 – 600 mdpl dengan luas 3.127 m². Berfungsi sebagai lahan percobaan, lahan
produksi dan pembibitan tanaman obat. Contoh Koleksi dan Budidaya Tanaman Obat:
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza), Pegagan (Centella asiatica Urb.),
Kunyit (Curcuma domestica Val.), Tempuyung (Sonchus
arvensis L.), Daun Ungu (Graphtophyllum pictum Griff.),
Jati Belanda (Guazuma ulmifolia), Kumis Kucing (Orthosipon stamineus).
-
Kebun
Tanaman Obat Doplang, Karangpandan
Berlokasi
di desa Doplang, kec. Karangpandan, kab. Karanganyar, Jawa Tengah. Berada pada
ketinggian 400-600 mdpl dengan luas lahan 25.000 m2. berfungsi
sebagai lahan percobaan, tempat budidaya, produksi, pembibitan tanaman obat dan
lahan pupuk kompos. Contoh koleksi dan budidaya yang ada di Kebun Tanaman Obat
Doplang yaitu Pegagan (Centella asiatica Urb.), Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza), Temu Ireng (Curcuma aeruginosa), Kunir Putih (Kaempferia
rotunda L.), Rumput
Mutiara (Hedyotis corymbosa), Jati Belanda (Guazuma ulmifolia).
-
Kebun
Tanaman Obat Tegalgede, Karanganyar
Berlokasi di
Kec. Karanganyar, Karanganyar – Jawa Tengah dan berada di ketinggian 185 - 200
mdpl dengan luas 6.170 m². Berfungsi sebagai lahan percobaan dan kebun produksi
tanaman obat. Contoh Koleksi dan Budidaya Tanaman Obat: Meniran (Phyllanthus
niruri L.), Daun Ungu (Graptophyllum pictum Griff.),
Tempuyung (Sonchus arvensis L.), Temulawak (Curcuma xanthorrhiza),
Brotowali (Tinospora tuberculata Beumee.)
-
Kebun
Tanaman Obat Citeureup, Bogor, Jawa Barat
Berlokasi di
Desa Babakan Madang, Citeureup, Bogor – Jawa Barat. Berada pada ketinggian 400
mdpl dengan luas 32.000 m², memiliki fungsi sebagai tempat produksi dan etalase
tanaman obat. Contoh Koleksi dan Budidaya Tanaman Obat: Sambiloto (Andrographis
paniculata Ness.), Tapak liman (Elephantopus scaberL.),
Sembung (Blumea balsamifera DC.), Cabe jawa (Piper
retrofractum Vahl.), Pala (Myristica fragrans),Buah merah (Pandanus
conoideus), Paliasa (Kleinhovia hospita L.)
-
Etalase
Tanaman Obat Indonesia
Berlokasi di Desa Kalisoro, Kec.
Tawangmangu, Karanganyar – Jawa Tengah. Berada pada ketinggian 1.200 mdpl
dengan luas 3.505 m² dan memiliki fungsi sebagai Kebun Koleksi dan wisata
ilmiah Tanaman Obat. Koleksi Tanaman Obat meliputi: Koleksi tanaman obat di
Kebun Etalase lebih dari 600 jenis tanaman, sebagai contoh Ekinase (Echinacea
purpurea), Lidah Buaya (Aloe vera L.), Trawas (Litsea
odorifera Val.), Kranji (Milletia pinnata), Kluwak (Pangium
edule), Lerak (Sapindus rarak), Ashitaba (Angelica keiskei).
2.
Rumah
Riset Jamu Hortus Medicus
Rumah
Riset Jamu Hortus Medicus terdiri dari:
a. Klinik Saintifikasi Jamu
Klinik Saintifikasi Jamu “Hortus
Medicus” adalah klinik Tipe A, merupakan implementasi peraturan Menteri
Kesehatan RI nomor 003/Menkes/Per/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam
Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan untuk menjamin jamu aman, bermutu dan
berkhasiat. Klinik Saintifikasi Jamu dirintis tahun 2007, dan sejak tanggal 30
April 2012 menempati gedung baru sebagai rintisan Rumah Riset Jamu “Hortus
Medicus” sebagai tempat uji klinik dilengkapi dengan rawat inap. Selama tahun
2015 setiap bulannya melayani kunjungan pasien yang jumlahnya rata-rata 2.600
pasien. SDM pendukung RRJ “Hortus Medicus” merupakan tenaga terlatih dan ahli
di bidangnya, terdiri dari 8 dokter, 3 orang apoteker, 9 orang dari D3 Farmasi,
5 orang perawat, 2 orang Analis Kesehatan (Laboran), 3 orang petugas medical
record dan 1 orang Ahli Gizi. RRJ “ Hortus Medicus” telah menerapkan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
b. Laboratorium Klinik
Setiap harinya melayani 12-19
pasien. Kegiatan pemeriksaan Laboratorium klinik sudah menerima sertifikat ISO
9001:2008 sebagai jaminan sistem manajemen mutu sehingga data yang dihasilkan
terjamin kebenarannya.
c. Griya Jamu
Griya jamu merupakan bagian akhir
pelayanan klinik, yaitu bagian penyedia jamu baik berupa kapsul maupun rebusan.
Jamu yang digunakan berupa racikan simplisia, serbuk dan juga ekstrak tanaman
obat yang telah diteliti keamanan, mutu dan khasiat melalui riset praklinik dan
riset klinik. Telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Selain
pasien, griya jamu juga melayani permintaan dari dokter jejaring Saintifikasi
Jamu
3.
Museum
Jamu Hortus Medicus
Museum Jamu Hortus Medicus dikelola
untuk memfasilitasi aktivitas permuseuman Jamu dalam kerangka Saintifikasi
Jamu. Museum ini menyediakan sarana, fasilitas dan artefak Jamu untuk
pengoleksian, pelestarian, riset, komunikasi dan diseminasi benda nyata dalam
kerangka Saintifikasi Jamu. Museum Jamu Hortus Medicus dikelola
sebagai pusat permuseuman Jamu Kemenkes, juga untuk menjadi bahan studi oleh
kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun
dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan.
Museum Jamu Hortus Medicus terdiri
dari beberapa ruangan yaitu:
a. Ruang Utama
Alur Saintifikasi Jamu, atlas tumbuhan obat yang ada
di Indonesia, peralatan membuat jamu tradisional, dan gambar pembuatan jamu
b.
Ruang Bahan baku
Koleksi simplisia dan material bahan baku obat tradisonal
c.
Ruang Seni dan Alat
Koleksi alat pengobatan tradisional dan tradisi adat istiadat dari
nusantara
d.
Ruang Produk Jamu
Koleksi ASEAN herbal medicine (produk obat tradisional
dari negara anggota ASEAN) dan Jamu dari Indonesia.
e.
Ruang Naskah
Naskah kuno yang berhubungan dengan Jamu
f.
Ruang Prestasi
B2P2TOOT, buku buku terbitan serta foto
4.
Sinema
Fitomedika
Sinema
Fitomedika, merupakan wahana penyebaran informasi, berupa pemutaran film
dokumenter iptek yang merupakan salah satu destinasi awal pada kegiatan Wisata
Kesehatan Jamu. Di tempat ini, pemandu wisata akan menyampaikan presentasi
sambutan, pemaparan profil institusi dan diskusi awal dengan para peserta
Wisata Kesehatan Jamu B2P2TOOT Tawangmangu.
5.
Gedung
Diklat Iptek Tanaman Obat dan Jamu
Merupakan
gedung pelatihan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan Pelatihan
Saintifikasi Jamu, Pembinaan Petani Tanaman Obat, Rapat Pegawai dan Kegiatan di
B2P2TOOT lainya. Gedung Diklat Iptek ini memiliki fasilitas 28 kamar dan 3
ruang kelas
6. Rumah Kaca Adaptasi dan Pelestarian
Tanaman Obat
Berlokasi di Dusun Tlogodlingo, Desa Gondosuli dan Desa Kalisoro Kec
Tawangmangu, Karanganyar – Jawa Tengah. Berada di ketinggian : 1.800 mdpl dan
1.200 mdpl, memiliki luas lahan yang terdiri dari: ruang pelestarian 102,12 m²
dan ruang adaptasi 77,7 m². Memiliki fungsi sebagai tempat adaptasi dan
pembudidayaan Tanaman Obat. Contoh Koleksi dan Budidaya Tanaman Obat, yaitu :
Sirih Merah (Piper sp.), Daun Jinten (Plectranthus amboinicus),
Kencur Jumbo (Kaempferia Sp.), Tabat Barito (Ficus deltoidea Jack),
Sambang Darah (Excoecaria bicolor Hassh), Gaharu (Aquilaria
malaccensis),Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl), Sarang Semut
(Hydnophytum formacarum), Kawista (Limonia acidissima).
7.
Perpustakaan
Perpustakaan dikelola untuk
memfasilitasi dukungan referensi dan kepustakaan B2P2TOOT serta menyediakan
sarana dan fasilitas terkait sumber data dan informasi iptek dalam kerangka
Saintifikasi Jamu. Perpustakaan B2P2TOOT dikelola sebagai bagian dari pusat
data dan informasi Kemenkes, juga pusat pembelajaran iptek untuk pihak
akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok masyarakat. Pepustakaan
B2P2TOOT memiliki kurang lebih 2000 koleksi buku antara lain:
a. Humaniora
dan Etnografi Kesehatan
b. Budidaya Tanaman
Obat
c.
Budidaya Pascapanen
d.
Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan
e.
Farmasi
f.
Penyakit Tanaman
g.
Pertanian dan Teknologi yang berkaitan
h.
Kimia
i.
Hukum dan Perundang-undangan
j.
Ilmu Tumbuhan
k.
Biologi dan Ilmu Hayati
l.
Ilmu Umum dan Komputer
m.
Ensiklopedi
n.
Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial
o.
Administrasi Negara & Ilmu Kemitraan
p.
Seni Fotografi & Foto
C. LABORATORIUM
Sebagai
lembaga IPTEK, B2P2TOOT dilengkapi dengan laboratorium. Laboratorium yang ada
yaitu:
-
Laboratorium Sistematika Tumbuhan
-
Laboratorium Benih dan Pembibitan
-
Laboratorium Galenika
-
Laboratorium Fitokimia
-
Laboratorium Instrumen
-
Laboratorium Formulasi
-
Laboratorium Mikrobiologi
-
Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman
-
Laboratorium Biomolekuler
-
Klinik Saintifikasi Jamu
-
Laboratorium Pascapanen
-
Laboratorium Pengendalian Hama dan
Penyakit Tanaman (HPT)
-
Laboratorium Hewan Coba
-
D. PENELITIAN
Kegiatan
yang dilakukan B2P2TOOT salah satunya adalah penelitian. Berbagai penelitian
telah dilakukan, penelitian tersebut meliputi:
-
Penelitian Tanaman Obat dan Obat
Tradisional
-
Riset Nasional (Riskesdas, Ristoja,
SKMI)
E. LAYANAN
Sebagai
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, B2P2TOOT memiliki berbagai
layanan. Layanan-layanan yang ada dalam B2P2TOOT, yaitu:
1.
Rumah
Riset Jamu Hortus Medicus
2.
Pelatihan
Saintifikasi Jamu
3.
Wisata
Kesehatan Jamu
Tujuan wisata ilmiah litbang
tanaman obat dan obat tradisional adalah meningkatkan minat masyarakat terhadap
pemanfaatan jamu yang aman dan berkhasiat serta pelestarian tanaman obat,
yang dikemas secara edukatif dan rekreatif. Wisata ilmiah berupa Etalase
Tanaman Obat Indonesia, Kebun Produksi, Lawu Garden terdiri dari subtropic
garden dan aromatic garden, Koleksi Herbarium, Koleksi
Benih TO, Pembibitan Tanaman Obat, Laboratorium Terpadu dan Wisata Jamu di
Klinik Saintifikasi Jamu "Hortus Medicus".
4.
Laboratorium
5. Magang dan PKL
Comments
Post a Comment