Perkembangan Agama Hindu-Budha
Perkembangan Agama Hindu-Budha
1.1 Perkembangan Agama Hindu
Agama Hindu mulai berkembang di India tahun 2000SM pada
dasarnya merupakan sinkretisme dari kepercayaan bangsa Dravida (penduduk asli
India) dengan bangsa Arya, bangsa Arya melakukan pengkastaan dalam masyarakat
India karena bangsa Arya merasa lebih tinggi kedudukannya.
- Pelapisan masyarakat India disebut catur warna (4 golongan) :
1. Kasta Brahmana :kaum pendeta / Brahmana
2. Kasta
Ksatria :kaum bangsawan dan prajurit
3. Kasta Waisya :kaum pedagang dan buruh menengah
4. Kasta
Sudra :kaum petani, pekerja kasar, budak
Diluar
kasta terdapat golongan Paria seperti bangsa Dravida (kaum harian) yang menjadi
mayoritas penduduk India.
Agama Hindu bersifat Polytheisme. Dewa utama yang dipuja oleh penganut
Hindu disebut dengan Tri Murti (tiga badan), diantaranya:
1. Dewa
Brahmana (pencipta alam semesta)
2. Dewa
Wisnu (pelindung alam semesta)
3. Dewa
Syiwa (perusak alam semesta)
·
Kitab suci umat Hindu
Kitab suci
umat Hindu adalah Weda yang memuat
wedaran-wedaran tertinggi “wid”: tahu, Weda: Pengetahuan tertinggi. Dalam arti
sempit Weda terdiri dari 4 Samhita
(himpunan). Dalam arti luas termasuk kitab-kitab lain misalnya kitab Brahmana
serta kitab-kitab Upanisad yang berisi tentang ketuhanan dan makna hidup.
Empat Samhita tersebut adalah :
1. Rig Weda : berisi 1028 Sukta atau
syair-syair pujian terhadap dewa-dewi.
2. Sama Weda : sebagian besar dari Rig
Weda berisi syair-syair yang diberi tanda agar dapat dinyanyikan.
3. Yajur Weda : berisi doa-doa untuk
mengantarkan sesaji yang akan dipersembahkan pada dewa diiringi pengajian Rig Weda
dan nyanyian Sama Weda.
4. Atharwa Weda : berisi syair yang
mengandung mantra-mantra dan jampi-jampi sihir, ilmu gaib untuk mengusir penyakit,
musuh, mengikat cinta, memperoleh kekuasaan dan lain-lain. Karena isinya
dianggap rendah, maka Atharwa Weda pada awalnya tidak diakui maka ada istilah
“Trayi Widya” (Tiga Weda).
·
Hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan dalam agama
Hindu antara lain:
1. Reinkarnasi
Reinkarnasi adalah percaya bahwa setiap manusia yang
telah meninggal akan hidup kembali. Derajat kehidupan yang akan datang
ditentukan oleh perbuatan sekarang ( karma ).
2. Samsara
Samsara adalah lahir, hidup, mati secara berulang.
Untuk bisa melepaskan diri dari Samsara, setiap manusia sedapat mungkin
menjalani empat tahapan kehidupan yaitu :
a. Brahmacarin : pada masa ini seorang anak yang berusia 10 tahun
harus meninggalkan orang tuanya dan masuk ke hutan untuk menuntut ilmu pada
seorang Pendeta.
b. Grahasta
: pada tahapan ini seseorang kembali ke masyarakat
ramai dan menjalani hidup seperti biasa, berkeluarga, memiliki keturunan dan
menjadi anaknya hingga mampu mandiri. Bila hal itu telah tercapai ia harus
kembali bertapa ke hutan.
c. Wanaprastha : bahwa manusia harus mencari tempat yang baik untuk
bersemedi sampai mencapai Moksa ( kesempurnaan hidup
).
d. Saniyasi : pada tahap ini manusia tinggal menunggu mati dan
akan masuk Nirwana ( surga ).
Agama dan budaya Hindu mengalami puncak perkembangan
pada masa Candra Gupta dari dinasti Mauria.
1.2 Perkembangan Agama Budha
Agama Budha
muncul di India sebagai reaksi terhadap ajaran Hindu terutama pada sistem
kasta. Nama Budha sendiri sebenarnya bukan nama orang tetapi nama orang yang
telah mencapai bodhi/orang yang telah menerima wahyu. Agama Budha dibawakan
oleh Sidharta Gautama, putra mahkota Kerajaan Kapilawastu yang lahir pada tahun
563SM.
·
Sidharta Gautama yang mendapat sebutan beberapa nama,
seperti berikut :
1. Budha :orang yang telah mencapi bodhi
(wahyu) atau orang yang telah memperoleh penerangan (kesadaran)
2. Tathagatha : orang yang telah mencapai kenyataan
3.
Jina :orang yang
telah mencapai kemenangan.
4. Sakyamuni :orang bijaksana dari Sakya Gautama
·
Kitab suci agama Budha adalah Tripitaka / tiga
keranjang yang terdiri dari :
1. Winayapittaka :
berisi segala macam peraturan dan hukum yang menentukan carahidup para
pemeluknya.
2. Sutantrapittaka :
berisi wejangan-wejangan sang Budha
3. Abidharmapittaka :
berisi penjelasan-penjelasan dan kupasan mengenai soal-soal keagamaan.
·
Ajaran pokok Sidharta disebut Catur Aryasatyani / empat kebenaran utama yaitu :
1. Hidup
ini samsara ( menderita )
2. Samsara disebabkan oleh trsna (haus, nafsu, hasrat akan
hidup yang menguasai manusia)
3. Samsara
dapat dihilangkan oleh menghilangkan nafsu / trsna
4. Untuk
menghilangkan nafsu, harus ditempuh melalui Astavida (delapan jalur kebenaran) yang meliputi :
- Mempunyai pandangan yang benar
- Mempunyai penghidupan yang
benar
- Berniat yang benar
- Berusaha yang benar
- Berbicara yang benar
- Memperhatikan hal-hal yang benar
- Berbuat yang benar
- Bersemedi yang benar
·
Seseorang yang akan masuk agama Budha wajib
mengucapkan ikrar yang disebut Tri
Syarana yang terdiri dari :
1.
Saya berlindung pada Budha
2.
Saya berlindung pada Dharma yaitu ajaran-ajaran Budha
3.
Saya berlindung pada Sanggha/jemaat perkumpulan
·
Umat Budha wajib melaksanakan Tri Dharma yang berisi:
1.
Berbakti pada Sang Budha
2.
Berbakti pada ajaran-ajarannya (Dharma)
3.
Berbakti pada Singgha (jemaat perkumpulanya)
Perkembangan agama Budha mencapai puncaknya pada masa pemerintahan raja
Ashoka (273-232 SM).Raja Ashoka menetapkan agama Budha sebagai agama resmi
negara.
Tetapi seratus tahun
setelah Sidharta (483 SM), agama Budha Pecah menjadi 2 karena terjadi perbedaan
tafsir atas ajaran Shidarta, dua aliran tersebut adalah :
- Ø Budha Hinayana
- Ø Budha Mahayana
·
Tempat-tempat yang dianggap suci oleh para penganut
agama Budha :
1.
Taman Lumbini di Kapilawastu sebagai tempa Sidharta dilahirkan
2.
Bodh Gaya sebagai tempat Sidharta menerima wahyu
3. Taman Rusa Benares sebagai tempat Sidharta
pertama kali mengajarkan ajarannya
4. Kucinegara sebagai tempat Sidharta wafat
Comments
Post a Comment