Makna Dibalik Lagu Cublak-Cublak Suweng
Makna Dibalik Lagu
Cublak-Cublak Suweng
Suwenge teng gelenter
Mambu ketundhung gudel
Pak empo lera-lere
Sopo ngguyu ndelikake
Sir-sir pong dele kopong
Sir-sir pong dele kopong
Masih
ingat tidak dengan lagu itu? Iyapp!! Itulah lagu Cublak-Cublak Suweng. Dulu
waktu masih anak-anak sering kita bermain dengan menyanyikan lagu itu. Satu
anak duduk telungkup dengan posisi seperti sujud dan anak lainnya duduk
mengelilinginya, lalu tangan anak-anak tersebut dalam posisi menengadah di atas
punggung anak yang telungkup, menunggu giliran batu kerikil untuk disembunyikan
dalam salah satu tangan dan kemudian anak yang telungkup menebak siapa yang
menyembunyikan batu tersebut.
Cublak-Cublak
Suweng adalah lagu dolanan anak-anak di Jawa karya Sunan Giri (1442M). Dulu
mungkin kita sering bermain dengan kawan dan menyanyikan lagu tersebut. Namun
tahukah kamu bahwa lagu ini adalah lagu yang sarat akan makna dan berisi
tentang keutamaan hidup manusia.
Cublak
suweng adalah tempat ‘suweng’, dan suweng sendiri artinya anting/perhiasan.
Cublak-cublak suweng berarti ‘ada tempat harta berharga atau harta sejati’.
SUWENGE
TENG GELENTER
Suwenge
teng gelenter, artinya harta yang berserakan. Harta itu berupa kebahagiaan
sejati yang ada di sekitar manusia.
MAMBU
KETUNDHUNG GUDEL
“Mambu
ketundhung gudel” memiliki makna banyak orang yang berusaha mencari harta
sejati itu. Bahkan orang bodoh sekalipun (diibaratkan dengan ‘gudel’ atau anak
kerbau), mencari harta tersebut dengan penuh nafsu dan ego, keserakahan, dan
menghalalkan segala cara agar bisa menemukan harta sejati itu.
PAK
EMPO LERA-LERE
Pak
empo (bapak ompong) lera-lere (menengok kanan-kiri). Orang bodoh itu serupa
dengan orang tua ompong yang kebingunan. Meskipun telah mendapatkan dan mempunyai
harta melimpah, namun ternyata itu harta palsu, bukan harta/kebahagiaan sejati.
Mereka merasa kebingungan karena dalam dirinya dikuasai oleh nafsu dan
keserakahan.
SOPO
NGGUYU NDELIKAKE
Sopo
ngguyu (siapa tertawa) ndelikake (dia yang menyembunyikan), menggambarkan bahwa
barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan keberadaan tempat
harta/kebahagiaan sejati tersebut. Dia adalah orang yang tersenyum dalam
menjalani hidup dan kehidupannya meskipun berada di tengah-tengah orang yang
serakah.
SIR-SIR
PONG DELE KOPONG
Sir
(hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa isi), artinya ‘di dalam
hati nurani yang kosong’. Hal tersebut mengandung arti bahwa agar sampai pada
harta sejati yang membawa kebahagiaan seseorang harus melepaskan diri dari
ketamakan duniawi, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama,
dan selalu mempergunakan serta mempertajam nuraninya.
Jadi,
lagu CUBLAK-CUBLAK SUWENG mengajarkan kita bahwa untuk mencari harta
kebahagiaan sejati janganlah menuruti hawa nafsu dan jangan serakah. Tetapi
semuanya kembali dalam hati nurani, sehingga harta (kebahagiaan) itu akan
terasa melimpah dan dapat menjadi berkah bagi sesama.
Comments
Post a Comment