materi penkes 'BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH'
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
'BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH'
A.
Pengertian
Senam Otak
Senam
otak (Brain excercise) adalah
serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Gerakan itu dibuat untuk
merangsang otak kiri dan kanan (dimensi lateralis), meringankan atau
merelaksasi belakang otak dan bagian otak depan (dimensi pemfokusan),
merangsang sistem yang terkait dengan perasaan/emosi, yakni otak tengah
(limbik), serta otak besar (dimensi pemusatan) (Dennison,
2009). Senam otak atau brain excercise diperlukan untuk
mengurangi stres di otak akibat belajar terlalu keras, kurang berfungsinya
bagian otak tertentu akibat melemahnya integrasi mekanisme otak, dan perasaan
kurang mampu dan percaya diri yang mengakibatkan semangat belajar turun
sehingga mempengaruhi semangat belajar (Wulandari,
2014).
B.
Manfaat
Senam Otak
Brain excercise
memiliki beragam manfaat bagi anak-anak terutama anak yang mengalami kesulitan
dalam belajar, gangguan hiperaktif, kerusakan otak, dan depresi. Latihan yang
diberikan pada otak akan membuat otak bekerja lebih aktif. Seseorang yang suka
berfikit akan memiliki otak yang lebih sehat secara keseluruhan daripada
seseorang yang tidak mau menggunakan otaknya secara maksimal. Organ yang aktif
(termasuk otak) akan memerlukan suplai oksigen dan protein yang adekuat. Ketika
suplai oksigen dan protein pada otak cukup maka dapat dikatakan bahwa otak
dalam keadaan sehat (Yanuarita, 2012).
Senam otak sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berbahasa dan daya
ingat, membuat anak menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif, dan menimbulkan
perasaan yang lebih sehat karena stress berkurang (Dennison, 2009).
Otak
manusia memiliki cara kerja yang unik. Otak berfungsi sebagai pusat kegiatan
tubuh, artinya otak akan menaktifkan organ dan sistem tubuh melalui saraf sadar
maupun saraf tidak sadar. Otak bagian kanan mengatur pergerakan tubuh bagian
kiri dan otak kiri berfungsi mengatur pergerakan tubuh bagian kanan. Dalam
aplikasi senam otak digunakan istilah dimensi lateralis untuk batang otak dan
otak depan, serta dimensi pemusatan untuk otak tengah dan otak besar (Dennison, 2009). Gerakan yang dilakukan dalam
senam otak dapat memberikan stimulus langsung pada otak. Stimulus tersebut yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Kemampuan kognitif
tersebut meliputi kewaspadaan konsentrasi, kecepatan proses belajar,
peningkatan memori, pemecahan masalah, dan meningkatkan kreativitas (As'adi, 2009).
Maka dengan Brain excercise, pikiran akan lebih
jernih, hubungan antar manusia akan lebih rileks dan senang, lebih semangat
berkonsentrasi, anak akan kreatif dan efisien juga lebih sehat dan prestasi
belajar akan meningkat. Keuntungan lainnya adalah :
1. Memungkinkan
belajar dan bekerja tanpa stress, karena dilakukan dalam waktu singkat.
2. Brain excercise
juga tidak memerlukan bahan atau tempat khusus, sehingga dapat menyesuaikan
situasi belajar dan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dengan
Brain excercise dapat meningkatkan
kepercayaan diri.
4. Hasil
akan segera dirasakan dalam hal kemandirian anak dalam belajar dan seseorang
dalam bekerja,
5. Secara
aktif meningkatkan potensi dan keterampian yang dimiliki, karena Brain excercise menyenangkan dan
menyehatkan.
C.
Pelaksanaan
Senam Otak
Senam otak (brain excercise) dapat dilakukan oleh
siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Pelaksanaannya dapat dilakukan tiga
kali seminggu dengan durasi 10-15 menit. Bagian otak yang sebelumnya tertutup
atau terhambat dapat terbuka dengan dilakukannya senam otak. Selain itu, aliran
darah dan oksigen ke kedua belahan otak akan meningkat secara bersamaan (Dennison, 2009).
D.
Gerakan
Senam Otak
Berikut ini
merupakan gerakan-gerakan yang dapat dilakukan dalam melakukan senam otak (Yanuarita,
2012):
1. Cross
Crawl (Gerak Diagonal)
Meningkatkan
komunikasi dan intergrasi di antara kedua hemisfer serebri dengan terbentuknya
percabangan dan mielinisasi persarafan di corpus
callosum sehingga komunikasi antara kedua hemisfer bertambah cepat dan
lebih terintegrasi. Gerakan ini meningkatkan koordinasi penglihatan,
pendengaran, kemampuan kinestetik sehingga meningkatkan kemampuan mendengar,
membaca, menulis dan daya ingat. Koordinasikan gerakan supaya kalau satu tangan
bergerak, kaki yang berlawanan bergerak pada saat yang sama. Gerakkan badan ke
depan, ke samping, ke belakang dan arahkan mata kesemua jurusan. Fungsi:
Gerakan menyeberangi ini membantu menggunakan kedua belahan otak secara bersamaan dan harmonis.
2. Angka
8 Tidur
Gerakan ini
membuat angka 8 tidur sebanyak 3 kali tiap tangan, kemudian 3 kali dengan kedua
tangan.
Fungsi: Bagi yang pelupa (seperti
lupa dengan apa yang hendak dikatakan atau membaca sampai halaman berapa).
3. Double
Doodle (menggambar dengan dua tangan)
Melukis dengan 2
tangan sebelah menyebelah akan membangkitkan keterarahan dan orientasi ruang,
karena terkait dengan garis tengah tubuh. Kegiatan ini melatih kemampuan kedua
mata secara bersamaan dan membantu pengembangan koordinasi tangan 2 mata untuk
meningkatkan ketrampilan menulis. Menggambar dengan kedua tangan pada saat yang
sama ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah. Fungsi: menumbuhkan bakat seni,
merelakskan mata dan tangan.
4. Belly
Breathing (pernapasan perut)
Meningkatkan persediaan
oksigen untuk seluruh tubuh, terlebih untuk otak. Kegiatan ini merelakskan SSP
sambil meningkatkan kadar energi, Gerakan ini terbukti meningkatkan kemampuan
membaca dan berbicara. Taruh tangan di perut. Buang napas pendekpendek, lalu
ambil napas dalam dan pelan-pelan. Tangan mengikuti gerakan perut waktu
membuang dan mengambil napas. Fungsi: makanan lebih dicerna dengan baik,
membaca lebih ekspresif dan interpretasi.
5. The
Elephant (gajah)
Gerakan ini
mengaktifkan dan menyeimbangkan semua sistem pada tubuh dan pikiran kita.
Mengaktivasi sistem vestibuler terutama kanalis semisirkularis demikian juga
koordinasi tangan dan mata. Gerakan ini memadukan sisi kiri dan kanan otak
untuk penglihatan, pemahaman, pendengaran, memori jangka pendek/panjang dan
berpikir abstrak. Tekuk lutut sedikit, lekatkan kepala kebahu dan tangan lurus
kedepan. Gunakan tulang dada untuk menggerakkan seluruh badan atas membuat
gerakan 8 tidur. Lihat ke jari anda dan ulangi dengan tangan satunya. Fungsi:
membuat mata dan leher menjadi lebih relaks, menjadi pendengar yang baik.
6. Neck
Rolls (memutar kepala)
Gerakan ini
mampu menurunkan tegangan otot leher, meningkatkan kemampuan melaksanakan
kegiatan mental tanpa tekanan. Gerakan ini meningkatkan pernapasan dan
relaksasi titik-titik vokal untuk pembicaraan yang lebih beresonansi. Karena
ada peningkatan di dalam kemampuan menggerakkan mata dari kiri ke kanan
melewati bidang tengah penglihatan, maka kemampuan baca juga meningkat.
Tundukkan kepala ke depan, dan pelan-pelan putar dari satu sisi kesisi lainnya.
Tengadahkan kepala ke belakang, dan putar lagi kekiri kekanan. Ulangi dengan
bahu diturunkan. Fungsi: relaks, melindungi dari kemungkinan pengaruh negatif
peralatan eletronik.
7. The
Rocker (olengan pinggul)
Gerakan dengan
duduk di lantai, tangan di belakang, siku ditekuk, kedua kaki diangkat sedikit,
dan olengkan pinggul ke kiri dan kanan kemudian putar beberapa kali sampai
relaks. Fungsi: membuat pinggul relaks
setelah duduk lama dan menulis,
koordinasi seluruh tubuh untuk
olahraga dan bermain, berfikir kreatif, kemampuan menghayati pelajaran dan
memasukkan ke dalam pikiran sendiri ataupun tindakan.
8. Cross
Crawl Sit Up (gerak diagonal telentang)
Gerakan ini
mengaktifkan kedua belahan otak secara serempak. Ia menggabungkan otak untuk
koordinasi penglihatan, pendengaran dan kemampuan kinestetik. Jadi meningkatkan
kemampuan mendengar, membaca, menulis dan daya ingat. Gerakan ini membayangkan
sedang naik sepeda dengan posisi tidur, menyentuhkan lutut dengan siu yang
berlawanan. Fungsi: pemanasan sebelum olahraga, pikiran terasa jernih.
9. Energizer
(Kepala kobra)
Gerakan ini
terdiri dari menarik napas panjang dan dalam sehingga meningkatkan oksigenasi,
relaksasi otot leher dan bahu. Gerakan ini membangkitkan sistem terutama setelah
bekerja di depan komputer dan duduk dalam waktu yang lama. Dapat memperbaiki
postur, konsentrasi & perhatian, secara khusus berguna selama kita bekerja
di depan komputer. Gerakan ini dengan duduk di kursi dengan santai dan letakkan
dahi diantara kedua tangan di atas meja. Tarik nafas sambil rasakan udara naik
di garis tengah badan ke atas seperti air mancur sambil menegakkan kepala,
tengkuk dan punggung bagian atas. Sambil mengembuskan nafas, air mancur hilang
dan kepala bersentuhan dengan meja. Fungsi: relaks dan memberi energi untuk
malam hari, refleks dasar otak badan
untuk pengambilan keputusan ketika sedang bergerak
10. The
Owl (burung hantu)
Kegiatan ini
menurunkan tegangan otot bahu & leher. Pada saat otot leher rileks
kemampuan mendengar, berpikir dan berbicara meningkat. Cengkeram otot bahu,
gerakkan kepala menengok ke belakang, tarik napas dalam dan tarik bahu ke
belakang, kemudian menengok kesisi yang lain. Tundukkan kepala, napas dalam,
biarkan otot relaks. Ulangi dengan mencengkeram bahu yang lain.
11. Arm
Activation (mengaktifkan tangan)
Gerakan ini
meregangkan otot bahu & dada atas. Gerakan ini merilekskan &
mengkoordinasi otot-otot bahu dan lengan serta membantu otak dalam kemudahan
menulis dengan tangan, mengucap dan menulis kreatif. Luruskan satu tangan ke
atas, ke samping kuping. Buang napas pelan, sementara otot-otot diaktifkan
dengan mendorong tangan melawan tangan satunya keempat jurusan (depan,
belakang, ke dalam dan keluar).
12. The
Footflex (melenturkan sendi kaki)
Gerakan ini mengembalikan
ukuran panjang alamiah sendi-sendi bagian belakang kaki. Gerakan ini akan
merelakskan reflkesi untuk bertahan sekaligus meningkatkan kemampuan
komunikasi, konsentrasi dan menyelesaikan pekerjaan. Cengkeram tempat-tempat
yang terasa sakit di pergelangan kaki., betis dan belakang lutut satu persatu,
sementara pelan-pelan kaki digerakkan ke luar dan ke dalam. Fungsi: bermanfaat
membuka otak bahasa, membaca dengan konsentrasi, kemampuan mengingat kembali
berbagai pengalaman dan
mengungkapkannya dengan kata-kata sendiri.
13. Calf
Pump (pompa betis)
Gerakan dengan
memajukan badan ke
depan dan buang nafas,
pelan-pelan telapak kaki
belakang ke lantai, kemudian
angkat tumit ke
atas sambil ambil afas
dalam. Ulangi 3x
tiap kaki. Semakin
maju, menekuk lutut depan,
peregangan otot di
betis belakang lebih terasa. Fungsi: membantu lebih semangat dalam belajar dan bergerak, kemampuan bekerja
dalam media yang multi dimensi dan multi arah.
14. The
Gravity Glider (bandul gravitasi)
Gerakan ini
merelakskan kelompok otot, ini penting untuk keseimbangan dan koordinasi
seluruh tubuh dan membantu pemahaman. Silangkan kaki, lutut tetap relaks.
Tundukkan badan ke depan dengan tangan lurus, buang napas waktu turun, dan
ambil napas waktu naik. Ulangi 3 x, kemudian ganti kaki. Fungsi: relaks sebelum
permainan, pemahaman membaca dengan konsentrasi, antisipasi dan pendalaman
bahasa.
15. The
Grounder (kuda-kuda)
Kegiatan ini memperlancar dan merilekskan kelompok otot di paha yang
menyeimbangkan dan menstabilkan tubuh. Melakukan gerakan ini dapat meningkatkan
pemahaman, memori jangka pendek, ekspresi & ketrampilan organisasi. Mulai
dengan kaki terbuka, arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus
kedepan. Tekuk lutut kanan sambil buang napas, lalu ambil napas waktu lutut
kanan diluruskan kembali. Ulangi 3x, kemudian ganti dengan kaki kiri. Fungsi:
membantu konsentrasi pada apa yang sedang dikerjakannya, juga mengingat kembali apa yang dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA
As'adi, M. (2009). Menghidupkan
Otak Kanan Anak Anda. Yogyakarta: Power Books.
Dennison, P. (2009). Brain
Gym and Me. Jakarta: Grasindo.
Dikir, Y. Badi’ah, A. Budi, LF. (2016). Senam Otak (Brain Gym) Berpengaruh Terhadap
Tingkat Stres Pada Anak Usia Sekolah Kela V Di SD Negeri Pokoh 1 Wedomartani
Ngemplak Sleman Yogyakarta. Jurnal
Ners Dan Kebidanan Indonesia.
Harris M, Butterworth G. (2004). Developmental Psycology. A Student’s Book. New York : Psycology
Press.
Gunadi, T. (2009). 24
gerakan meningkatkan kecerdasan anak. Jakarta : Penebar Plus
Ririn, Cristina Widianti. (2011). Thesis Pengaruh Senam Otak Terhadap Kecemasan
Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah Di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta. FKI UI
Wulandari, I. (2014). Penerapan Permainan Senam Otak (Brain Gym)
dalam Mengoptimalkan Otak Kanan Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah PG-PAUD
IKIP Veteran Semarang Vol. 2, No. 2 Mei 2014.
Yanuarita, A. (2012). Memaksimalkan
Otak Melalui Senam Otak (Brain Gym). Yogyakarta: Teranova.
Comments
Post a Comment