Cara Pemeriksaan Kekuatan Otot dan Nilainya

posted by: Denanda Agnes S
17 Februari 2016

CARA PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT DAN NILAINYA

Cara pemeriksaan kekuatan otot:
1.      Minta klien untuk berdiri, amati struktur rangka dan perhatikan adanya kelainan dan deformitas.
2.      Amati adanya kontraktur dengan meminta klien untuk menggerakkan persendian ekstremitas.
3.      Minta klien merentangkan kedua lengan kedepan, amati adanya tremor, ukuran otot (atropi, hipertropi), serta ukur lingkar ekstremitasnya (perbedaan >1cm dianggap bermakna). Palpasi otot untuk memeriksa apakah ada kelainan otot.
4.      Sternocleidomastoideus: klien menengok ke salah satu sisi dengan melawan tahanan tangan pemeriksa.
5.      Trapezius: letakkan kedua tangan pada bahu klien, minta klien menaikkan bahu melawan tahanan tangan pemeriksa.
6.      Deltoideus: minta klien mengangkat kedua lengan dan melawan dorongan tangan pemeriksa ke arah bawah.
7.      Otot panggul: posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi, letakkan tangan di antara kedua lutut klien, minta klien mengangkat salah satu tungkai, dorong tungkai kebawah.
8.      Abduksi panggul:posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi, letakkan tangan pada permukaan lateral masing-masing lutut klien, minta klien meregangkan kedua tungkai, melawan tahanan pemeriksa.
9.      Adduksi panggul: posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi, letakkan tangan di antara kedua lutut klien, minta klien mengangkat salah satu tungkai, minta klien merapatkan kedua tungkai melawan tahanan pemeriksa. Palpasi otot untuk memeriksa apakah ada kelainan otot, kekuatan otot.
10.  Bisep: minta klien merentangkan kedua lengan dan mencoba memeluknya, pemeriksa menahan lengan agar tetap ekstensi.
11.  Trisep: minta klien menekuk kedua lengan dan mencoba merentangkannya melawan usaha pemeriksa untuk membuat lengan klien tetap fleksi
12.  Otot pergelanagan tangan dan jari-jari : minta klien merengangkan  kelima jari dan melawan usaha pemeriksa untuk mengumpulkan kelima jari.
13.  Kekuatan genggaman: minta klien menggenggam jari telunjuk dan jari tengah pemeriksa, tarik kedua jari dari genggaman klien.
14.  Hamstring: posisikan klien telentang, kedua lutut ditekuk minta klien meluruskan tungkai melawan tahan pemeriksa
15.  Kuadrisep: posisikan klien telentang,lutut setengah ekstensi,klien menahan usaha pemeriksa untuk memfleksikan lutut
16.  Otot mata kaki dan kaki : minta klien melawan usaha pemeriksa untuk mendorsofleksikan kakinya dan kembali melawan usaha pemeriksa untuk memfleksikan kakinya.
17.  Palpasi tulang ekstremitas dan setiap persendian untuk menemukan area yang mengalami edema atau nyeri tekan, tungka, bengkak, krepitasi, dan nodul.

Skala kekuatan otot

Skala
Ciri-ciri
0
Lumpuh total
1
Tidak ada gerakan, teraba/terlihat adanya kontraksi otot
2
Ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat melawan gravitasi ( hanya bergeser)
3
Bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan atau melawan tahanan pemeriksa
4
Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa tetapi kekuatanya berkurang
5
Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan maxsimal

Comments

Popular posts from this blog

Unsur Intrinsik Legenda ‘Keong Emas’

REINFORCEMENT DAN PUNISHMENT

Post Anestesi Score