all about Alkali _ unsur logam golongan 1A (alkali)
UNSUR-UNSUR LOGAM GOLONGAN 1A (ALKALI)
A.
KELIMPAHAN
UNSUR
1. Kelimpahan
unsur logam alkali di alam
Sumber
utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam – garam
alkali dan alkali tanah dengan NaCL sebagai zat terlarut utamanya. Jika air
lauit di luapkan, garam – garam yang terlarut akan membentuk Kristal.
Selain
air laut, sumber utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang di
tambang dari dalam tanah, seperti halit ( NaCL), silvit (KCLl), dan karnalit (
KCl, MgCl,H2O). Mineral- mineral ini banyak di temukan di berbagai
belahan bumi.
Mineral
Utama Logam Alkali
Unsur
|
SumberUtama
|
Litium
Natrium
Kalium
Rubidium
Cesium
|
Spodumen, LiA l(Si2O6)
NaCl
KCl
Lepidolit,Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3
Pollusit, Cs4Al4Si9O26H2O
|
Pembentukan
mineral tersebut melalui proses yang lama. Mineral berasal dari air laut yang
menguap dan garam – garam terlarut mengendap sebagaio mineral. Kemudian, secara
perlahan mineral tersebut tertimbun oleh debu dan tanah sehingga banyak di
temukan tidak jauh dari pantai.
Logam
alkali lain di peroleh dari mineral aluminosilikat.Litiumterdapat dalam bentuk
spodumen, LiA I(SiO3)2 .Rubidium terdapat dalam mineral
lepidolit. Cesium diperoleh dari pollusit yang sangat jarang, CsA I(SiO3)2H2O.Fransium
Bersifat radioaktif.
B.
SIFAT
FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR
Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur-Unsur
Golongan IA (Alkali)
Alkali merupakan unsur-unsur golongan
IA kecuali hidrogen, yang meliputi
litium(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium
(Fr).
a. Sifat Fisis
a. Sifat Fisis
Secara umum sifat fisis unsur-unsur alkali
seperti yang tertera pada tabel berikut:
Unsur
|
Li
|
Na
|
K
|
Rb
|
Cs
|
Fr
|
Konfigurasi electron
|
1s2, 2s1
|
(Ne) 3s1
|
(Ar) 4s1
|
(Kr) 5s1
|
(Xe) 6s1
|
(Rn) 7s1
|
Massa atom
|
6,939
|
22,989
|
39,102
|
85,47
|
132,91
|
223
|
Jari-jari atom (nm)
|
0,155
|
0,190
|
0,235
|
0,248
|
0,267
|
_
|
Potensial ionisasi(KJ/mol)
|
519
|
494
|
418
|
402
|
376
|
381
|
Potensial oksidasi
|
3,02
|
2,71
|
2,93
|
2,99
|
3,02
|
_
|
Titik leleh (oC)
|
181
|
97,8
|
63,6
|
38,9
|
28,4
|
-
|
Titik didih (oC)
|
1347
|
883
|
774
|
688
|
678
|
-
|
1) Wujud
Alkali
Alkali merupakan unsure logam yang lunak dan dapat diiris.
Dari data
kekerasan
(skalaMohs) terlihat dari atas ke
bawah semakin berkurang,
hal ini berarti makin ke bawah semakin lunak.
2) Titik didih
dan Titik Cair
Logam-logam alkali memiliki titik didih dan titik cair
yang rendah dan cukup lunak. Hal ini disebabkan karena atom-atom logam alkali mempunyai
satu electron valensi sehingga gaya yang mengikat partikel-partikel terjejal
relative lemah.
3) Energi Ionisasi (Energi Pengion)
Energi ionisasi logam-logam alkali relative rendah
dibanding energi
Ionisasi logam-logam lain. Hal ini menunjukkan bahwa logam
alkali lebih mudah melepaskan electron dari pada logam lainnya. Energi ionisasi
logam alkali dari atas ke bawah makin rendah, sehingga dari litium sampai sesium
semakinreaktif.
4) Potensial Reduksi
Standar
Harga potensial reduksi standar kecuali litium dari atas
ke bawah semakin negatif. Hal ini menunjukkan
semakin mudahnya melepas electron (sifat reduktor semakin kuat dari Na sampai
Cs). Penyimpangan harga potensial reduksi (E°) pada litium disebabkan karena
energy hidrasi Li jauh lebih besar daripada alkali yang lain sehingga potensial
reduksi Li paling negatif.
b. Sifat Kimia
Unsur-unsur
alkali merupakan golongan logam yang
paling reaktif. Kereaktifan logam
alkali dari atas ke bawah semakin bertambah, hal ini disebabkan energy ionisasinya
dari atas ke bawah semakin rendah sehingga semakin mudah melepaskan elektron.
Kereaktifan logam alkali dapat dibuktikan dengan kemampuan bereaksinya dengan berbagai
unsur lain dan senyawa. Berikut ini dipaparkan mengenai sifat-sifat kimia unsur-unsur
alkali dalam table berikut:
REAKSI
|
Li
|
Na
|
K
|
Rb dan Cs
|
Dengan udara
|
Dengan lambat terbentuk
Li2O
|
Cepat terbentuk
Na2O dan Na2O2
|
Cepat terbentuk
K2O
|
Cepar terbakar
menjadi Rb2O dan Cs2O
|
Dengan air
2L+2H2Oà2LOH+H2
|
Lambat
|
Cepat
|
Terbakar
|
Terbakar hebat
|
Dengan asam
|
Cepat
|
Cepat
|
Terbakar
|
Cepat terbakar
|
Dengan gas halogen
2L + X2 à 2LX
|
Bereaksi pada permukaan
|
Meletus dengan
hebat
|
||
Warna nyala api
|
Merah
|
Kuning
|
Ungu
|
Merah-biru
|
Garam-garam sukar larut
|
CO32-
; F- ; OH- ; PO43-
|
ClO4-dan
Co(NO3)63-
|
1) Unsur Alkali dapat Bereaksi dengan Air
Reaksi unsur alkali dengan air menghasilkan basa dan
gas hidrogen.
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
2M(s) + 2H O(l) 2MOH(aq) + H
(g)
2 2
Reaksi natrium dengan
air sangat hebat, sehingga bila mereaksikan logam natrium dengan
air logam natrium harus dipotong sekecil mungkin agar tidak terjadi ledakan dan
jangan sekali-kali memegang logam natrium karena dapat bereaksi dengan air/keringat
pada tangan Anda.
2) Reaksi dengan Oksigen.
Logam
alkali dapat bereaksi dengan oksigen
membentuk oksidanya. Bila oksigen yang
direaksikan berlebihan, natrium dapat membentuk peroksida, kalium, rubidium dan
sesium membentuk superoksida.
4M(s) + O (g) 2M O(s) (M = Li, Na, K, Rb, Cs)
2 2
(terbatas) (oksida)
2Na(s) + O Na O (s)
2 2 2
(berlebihan)
(natriumperoksida)
M(s) + O2 MO2 (M = K, Rb, Cs)
(berlebihan)
(superoksida)
Untuk menghindari reaksi dengan uap air dan gas
oksigen di udara,maka logam alkali disimpan dalam minyak tanah.
3) Reaksi dengan
Unsur Non logam Lainnya (Halogen, Nitrogen, Belerang dan Fosfor)
2M(s) + X
(g) 2MX(s) (X = F, Cl, Br, I)
2
6M(s) + N
(g) 2M N(s)
2 3
2M(s) +
S(s) M S(s)
2
3M(s) +
P(s) 2M P(s)
3
C. Manfaat Unsur Golongan 1A (Alkali)
Litium (Li)
Litium seringkali digunakan pada aplikasi transfer panas. Logam ini sangat
mudah aus atau korosif dan perlu penanganan tertentu. Litium digunakan sebagai
bahan campuran logam, sintesis senyawa organik dan aplikasi nuklir.
Unsur ini juga digunakan sebagai bahan anoda pada baterai karena memiliki
potensial elektrokimia yang tinggi. Elemen litium digunakan pula untuk
pembuatan kaca dan keramik spesial. Kaca pada teleskop di gunung Palomar
mengandung litium. Bersama dengan litium bromida, keduanya digunakan pada
sistem pendingin dan penghangat ruangan. Litium stearat digunakan untuk sebagai
lubrikasi suhu tinggi. Senyawa Li2CO3 digunakan sebagai
bahan campuran pengolahan aluminium dan senyawa-senyawa litium lainnya
digunakan pada sel-sel kering dan baterai.
Paduan antara litium, magnesium, dan alu minium digunakan sebaagai bahan
untuk membuat komponen pesawat terbang.
Natrium(Na)
Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam
persiapan senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat digunakan untuk memperbaiki
struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair, juga untuk
mereduksi bijih lain. Campuran logam Na dan K yaitu NaK, juga merupakan agen heat
transfer (transfusi panas) yang penting. Logam Natrium juga dapat digunakan
sebagi pendingin pada reaktor nuklir, dan dapat juga digunakan pada industri
pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu TEL (tetraetilead). Uap Na dapat
digunakan sebagai lampu Natrium yang dapat menembus kabut.
Senyawa Natrium yang paling banyak ditemukan yaitu Natrium Klorida (garam
dapur), tapi juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda
niter, amphibole, zeolite, dsb. Senyawa Natrium juga penting untuk
industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam. Sabun
biasanya merupakan garam Natrium yang mengandung asam lemak tertentu. Di antara
banyak senyawa-senyawa natrium yang memiliki kepentingan industrial yaitu:
·
Garam dapur (NaCl): untuk pengawet
dan penyedap rasa.
·
Soda abu (Na2CO3):
untuk pelunak kesadahan air, zat pembersih peralatan rumah tangga, dan industri
gelas.
·
Baking soda (NaHCO3):
untuk bahan pembuatkue, campuran pada minuman dalam botol, bahan pemadam
kebakaran, dan obat-obatan.
·
Kaustik soda (NaOH): bahan utama
dalamindustri sabun, kertas dan tekstil, pemurnian bauksit, serta ekstraksi
senyawa-senyawa aromatik dari batu bara.
·
Chile salpeter (NaNO3):
digunakan sebagai komposisi bahan pupuk, peledak dan dalam bahan bakar padat
roket, juga pada kaca dan pelapis tembikar.
·
di- dan tri-natrium fosfat (Na2HPO4&
Na3PO4): untuk pengawet daging, sebagai alternatif
natrium nitrit.
·
natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3
.5H20)
·
boraks (Na2B4O7.10H2O):
untuk bahan pembuatan detergen, mengurangi kesadahan air, dan bersifat
antiseptik.
·
Garam glauber (Na2SO4):
untuk obat pencahar (obat pencuci perut) dan zat pengering senyawa organik.
·
Na2S2O3:
sebagai larutan pencuci dalam fotografi.
·
NaOCl: sebagai zat pengalantang
(bleaching) untuk kain.
·
Na3AlF6:
sebagai pelarut dalam sintesis logam aluminium.
·
Natrium benzoat: sebagai zat pengawet
makanan dalam kaleng dan obat rematik.
·
Natrium glutamat: sebagai penyedap
masakan (vetsin).
·
Natrium salisilat: sebagai obat
penurun panas.
Kalium (K)
Kalium, dalam bentuk kalium klorida (KCl) banyak digunakan untuk pupuk.
Kalium merupakan bahan penting untuk pertumbuhan tanaman dan ditemukan di
banyak tanah. Kaliun hidroksida (KOH) digunakan sebagai bahan dalam pembuatan
sabun lunak, dan KNO3 di gunakan sebagai bahan pupuk, mesiu, dan
kembang api. Campuran logam natrium dan kalium (NaK) digunakan sebagai media
perpindahan panas. Banyak garam-garam kalium seperti hidroksida, nitrat,
karbonat, klorida, klorat, bromida, ioda, sianida, sulfat, kromat dan dikromat
sangat penting untuk banyak kegunaan.
Rubidium (Rb)
Rubidium sangat mudah diionasi, unsur ini pernah dipikirkan sebagai bahan
bakar mesin ion untuk pesawat antariksa. Hanya saja, Cesium sedikit lebih
efisien untuk hal ini. Unsur ini juga pernah diajukan untuk digunakan sebagai
fluida penggerak turbin uap dan untuk generator elektro-panas menggunakan prinsip
kerja magnetohydrodynamic, yaitu ion-ion Rubidium terbentuk oleh energi
panas pada suhu yang tinggi dan melewati medan magnet. Ion-ion ini kemudian
akan mengantarkan listrik dan bekerja seperti amature sebuah generator sehingga
dapat memproduksi aliran listrik.
Rubidium juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan
sebagai komponen fotosel. Ia juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial.
RbAg4I5 sangat penting karena memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor
di antara kristal-kristal ion. Pada suhu 200C, konduktivitasnya sama
dengan larutan asam sulfur. Sifat ini memungkinkan Rubidium digunakan pada
aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi lainnya.
Cesium (Cs)
Cesium digunakan dalam sel-sel fotoelektrik, dan sebagai
katalis dihidrogenasi senyawa-senyawa tertentu. Logam ini baru-baru saja
ditemukan aplikasinya pada sistim propulsi. Senyawa-senyawanya yang penting
adalah klorida dan nitrat.
Fransium (Fr)
Tidak ada aplikasi komersial untuk Fransium. Fransium telah
digunakan untuk tujun penelitian dalam bidang biologi dan struktur atom.
Penggunaannya sebagai potensi bantuan diagostik untuk brebagai jenis kanker
juga telah dieksplorasi.
D. Dampak Unsur Golongan 1A (Alkali)
Litium (Li)
Sangat mudah terbakar saat kontak dengan udara dan air,
selain itu, litium bersifat toksin (beracun) sehingga tidak boleh terkena
kulit.
Natrium (Na)
Serbuk natrium mudah terbakar dalam air dan bersifat racun,
sehingga penyimpanannya harus dengan cara direndam dalam cairan hidrokarbon
atau kerosin (minyak tanah)
Kalium (K)
Kekurangan kalium dapat menyebabkan kelelahan, darah rendah,
kulit kering, kelemahan otot, refleks yang lamban.
Rubidium
(Rb) dan Cesium (Cs)
Rubidium
dan cesium mudah bereaksi dengan kelembaban kulit untuk membentuk rubidium
hedroxid, yang menyebabkan luka bakar dari mata dan kulit.
Unsur Natrium
Natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang
dicairkan dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel
Downs. Natrium cair terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung
dalam wadah berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana elektrolisis
dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk tidak bersinggungan
dengan udara, karena akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah
klorin.
Senyawa Natrium Klorida
Natrium klorida (NaCl) atau garam dapur diambil dari air laut
dengan menguapkan air laut dalam kolam atau tambak yang luas di tepi laut.
Metode ini dapat diterapkan di daerah panas. Adapun di daerah dingin, garam
dapur didapat dengan membekukan air. Air beku yang terbentuk
tidak mengandung NaCl, sehingga larutan yang disisakan
merupakan larutan pekat dengan kadar NaCl yang tinggi. Garamnya dapat
dipisahkan dengan penguapan. Garam darat diperoleh dengan menggalinya. Hasil
penggalian yang sudah putih bersih dapat langsung diperdagangkan. Adapun hasil
penggalian yang masih kotor, lebih dahulu
dilarutkan dalam air agar kotorannya mengendap dan dipisahkan
dengan penyaringan. Selanjutnya garam dapat diperoleh kembali dengan penguapan.
Apabila lapisan-lapisan yang mengandung garam itu terlalu dalam
letaknya di dalam tanah maka untuk mendapatkan garam darat tersebut terlebih
dulu perlu dipompakan air ke dalam tanah untuk melarutkan garamnya, kemudian
larutan itu dipompa kembali ke atas (cara Frasch).
Senyawa Natrium Karbonat
Natrium karbonat (Na2CO3) dapat diperoleh dengan cara:
1) Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma Ke dalam ruangan
katode, di mana terbentuk NaOH dipompakan (dialirkan dengan tekanan) gas CO2,
sehingga terbentuk NaHCO3, kemudian NaHCO3 yang terbentuk
dipanaskan. Reaksi yang terjadi seperti berikut.
NaOH(l) + CO2(g)→ NaHCO3(aq)
2NaHCO3(aq)→ Na2CO3(l) + H2O(l) + CO2(g)
2) Proses Solvay
Kedalam larutan garam dapur yang jenuh dan panas, dipompakan
gas-gas amonia (NH3) dan karbon dioksida (CO2). Maka
terjadilah reaksi-reaksi seperti berikut:
NH3(g) + CO2(g) + H2O(l)→ (NH4)HCO3(aq)
(NH4)HCO3(aq) + NaCl(aq)→ NH4Cl(aq) + NaHCO3(aq)
Natrium hidrogen karbonat (NaHCO3)
yang terbentuk, dipanaskanhingga berubah menjadi soda (natrium karbonat),
dengan reaksi sepertiberikut.
2NaHCO3(aq)→ Na2CO3(l) + H2O(l) + CO2(g) CO2
yang dibebaskan, dapat dipakai kembali dalam proses
tersebut. NH3 yang mahal harganya, dapat diperoleh
kembali dengan mereaksikan NH4Cl dengan Ca(OH)2.
Perhatikan reaksi berikut.
2NH4Cl(aq) + Ca(OH)2(l)→ CaCl2(l) + 2NH4OH(aq)
2NH4OH(aq)→ 2NH3(g)
+ 2H2O(l)
Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat
Pada pembuatan soda dengan proses solvay sebagai hasil pertama
terbentuk senyawa natrium hidrogen karbonat (NaHCO3)
yang akan terurai pada suhu 650 °C. Oleh karena itu garam yang terbentuk harus
dihablurkan di bawah suhu tersebut. Natrium hidrogen karbonat dapat
juga terbentuk jika dalam larutan soda yang jenuh dialirkan
karbon dioksida di bawah suhu 310 °C.
Na2CO3(l) + H2O(l) + CO2(g) → 2NaHCO3(aq)
Unsur Kalium
Kalium dibuat dari elektrolisis KOH cair seperti pada natrium
serta pemijaran potas (K2CO3) dalam karbon.
K2CO3(l) + 2C(s)→ 2K(s) + 3CO(g)
Senyawa Kalium Hidroksida
Kalium hidroksida (KOH) diperoleh dari elektrolisis larutan KCl
dengan diafragma (sama dengan cara pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan
NaCl).
Unsur Li
Sumber logam Li adalah spodumene [LiAl(SO)3].
Spodumene dipanaskan pada suhu 100oC, lalu dicampur dengan H2SO4
panas, dan dilarutkan ke air untuk memperoleh larutan Li2SO4.
kemudian, Li2SO4 direaksikan dengan Na2CO3
membentuk Li2CO3 yang sukar larut.
Li2SO4 + Na2CO3 → Li2CO3 + Na2SO4
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan
HCl untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl → 2LiCl + H2O + CO2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl.
Katoda : Li+ + e-→ Li
Anoda : 2Cl- → Cl2
+ 2e-
Karena titik leleh LiCl tinggi ( >600oC ), biaya
elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl
(55% LiCl dan 45% KCl) yang dapat menurunkan titik leleh menjadi 430oC.
Unsur Rubidium dan Sesium
Kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat diperoleh dengan
proses elektrolis karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera
larut kembali dalam larutan garam yang digunakan. Oleh sebab itu untuk
memperoleh Kalium, rubidium, dan sesium dilakukan melalui metode reduksi.
Proses yang dilakukan untuk memperoleh ketiga logam ini serupa
yaitu dengan mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.
Na + LCl ―→
L + NaCl (L= kalium, rubidium dan sesium)
Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang dialirkan keluar. Gas
yang keluar kemudian dipadatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga
terbentuk padatan logam L. Karena jumlah produk berkurang maka reaksi akan
bergeser ke arah produk. Demikian seterusnya hingga semua logam L habis
bereaksi.
Unsur
Fr
Fr jarang ditemukan karena merupakan hasil peluruhan bahan radioaktif 227Ac
dengan waktu 21 menit.
Comments
Post a Comment